Rabu, 08 Juli 2015
MASUKNYA KYAI GEDE KE KUTAWARINGIN, BAGIAN 2,,,
arena Kyai Gede mengatakan dengan hati yg tulus, dan jujur, maka mereka pun( suku dayak GAMBU) menerima beliau dengan tangan terbuka serta tidak melakukan hal_hal yg merugikan Kyai Gede,,,karena pada umumnya sifat masyarakat pedalaman tdk mengganggu seseorang yg pendatang atau orang yg mau bertempat tinggal di wilayah mereka, selama orang pendatang tersebut berlaku baik dan sopan, serta menghormati adat istiadat warga setempat, seperti kata pepatah orang tua dahulu " jangan lah kau membawa ayam jantan apabila ditempat orang, namun ayam betina,tetapi tdk mau bila di dikawinkan, karena tidak akan mati ular mencurup rampu ( mencurup rampu = masuk ke dalam semak belukar ) arti dari peribahasa tersebut adalah bahwa tidak akan mati seseorang hanya di sebabkan seseorang itu merendahkan diri nya selama itu di jalan yg benar, namun sebaliknya akan membuat orang tersebut menjadi orang yg disenangi oleh siapa pun yg melihatnya, namun apabila seseorang itu membawa sifat yg tidak baik, maka semua orang akan membencinya.
Begitulah apa yg di alami Kyai Gede, karena beliau datang kebaikan maka beliau pun diterima oleh penduduk pribumi SUKU DAYAK GAMBU KUTAWARINGIN. Bahkan bukan itu saja, karena kebaikan serta Pengetahuannya, beliau menjadi orang yg terhormat dan di segani oleh masyarakat sekitarnya, pengangkatan tersebut dilakukan oleh para DEMANG (Pemimpin masyarakat suku dayak GAMBU) pada saat itu, bukan hanya itu saja, karena pergaulan beliau yg ramah kepada siapapun, dan tingkah lakunya yang bersahaja membuat para DEMANG ingin sekali menjadi kan beliau sebagai menantu mereka, namun unk menjadikan beliau menantu tersebut harus melewati berbagai tahapan,,,salah satunya adalah perang tanding, yg mana perang tanding di sini,adalah suatu simbol pada saat itu, apabila seseorang ingin mengambil anak gadis seseorang untuk dijadikan Istrinya, maka orang tersebut harus bisa menjaga dan melindungi anak gadis tersebut dari gangguan orang lain, nah unk menyatakan keinginan Demang tersebut, maka hal tersebut di sampaikan kepada Kyai Gede, beserta persyaratannya,,,mendengar penjelasan dan itikad baik dari para DEMANG tersebut, Kyai Gede pun menerima tawaran Para Demang tersebut,,,namun Kyai Gede pun,,,meminta dan mengajukan persyaratan kepada para DEMANG tersebut, Beliau berkata " saya adalah seorang muslim, ajaran saya mengatakan ,saya hanya boleh menikah hanya sesama muslim,,,oleh karena itu, apabila saya memenangkan perang tanding sebagai persyaratan untuk menjadikan salah satu dari putri kalian unk menjadi istri saya, maka sebelum saya menjadikan dia istri saya, terlebih dahulu dia harus mengikuti Keyakinan saya, agar hubungan kami syah sebagai suami istri, dan apabila syarat saya ini tidak di setujui, maka dengan segala hormat, saya tidak bisa menerima tawaran ini,,,"
Mendengar uraian dari Kyai Gede,,,para DEMANG berdiskusi, setelah mempertimbangkan dengan baik_baik, mereka pun akhirnya menerima tawaran Kyai Gede,,,setelah semuanya sudah siap maka perang tanding pun di mulai,,,
Karena perang tanding ini di adakan oleh para DEMANG unk mencari menantu atau pasangan hidup puterinya, para masyarakat sangat antusias sekali menyaksikannya,,mereka yg hadir bukan saja dari Kutawaringin,tapi dari dusun_ dusun yg jauhpun berdatangan,,
Perang tanding di hari pertama di mulai,,,Perkelahian tanpa senjata atau dengan tangan kosong,,,pada tahapan ini para DEMANG menerjunkan jagoan, yang mana waktu yg sudah diberikan habis, dan jagoan para DEMANG tidak bisa merobohkan/mengalahkan Kyai Gede,maka Kyai Gede di nyatakan sebagai pemenang, setelah melakukan pertarungan yg sengit, sampai batas waktu yg ditentukan, para jagoan Demang tersebut belum mampu mengalahkan Kyai Gede,akhirnya sesuai dengan aturan yg sudah di tetapkan, maka Pemenangnya adalah Kyai Gede,,,,agar perang tanding berlaku adil, maka perang tanding akan dilanjutkan pada hari esoknya, dengan tujuan agar Kyai Gede dapat memulihkan tenaganya kembali,,
Keesokan harinya,Perang tanding pun di mulai lagi, dengan peraturan ugal sama, namun cara bertarung yg berbeda, di hari kedua ini "pertarungan menggunakan senjata tajam, walaupun menggunakan senjata tajam namun pertarungan ini, tidak unk membunuh,,," jagoan yg diterjunkan Demang menggunakan senjata khas mereka yaitu " MANDAU",,, di sini ada dua versi yg mengatakan jenis senjata yg digunakan Kyai Gede, ada yg mengatakan Kyai Gede menggunakan Pedang, dan versi lainnya lagi mengatakan bahwa Kyai Gede menggunakan senjata MANDAU juga, unk melakukan perang tanding itu,,,sebagai penghormatan beliau kpd Senjata khas Suku Dayak GAMBU tersebut,,,
Pada peperangan kedua ini Kyai GEDE selalu terdesak, karena mungkin cara penggunaan senjata MANDAU tersebut beliau kurang menguasai, namun walaupun demikian, sampai waktu tiba. Beliau tdk dapat di jatuhkan,,,
Nah,,,pada hari ketiga ini ,pertarungan menggunakan Kesaktian, hari ke tiga inilah yg menentukan yg menentukan, apakah Kyai Gede dapat bertahan atau tidak,,,atas kehendak Allah Swt akhirnya Kyai dapat memenangkan pertandingan tahap ketiga ini,,,
Setelah melalui tahapan tersebut, dan Kyai Gede pun di anggap pantas unk menjadi menantu salah satu DEMANG tersebut.,,
( disinilah ada versi berbeda, karena ada yg mengatakan, kedatangan Kyai Gede ke Kutawaringin di awali dengan perang tanding,,padahal perang tanding tersebut dalam rangka menentukan pasangan hidup anak dari pare DEMANG)
Sampai jumpa di episode selanjutnya,,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar