Rabu, 01 April 2015

SUMPAH : PANTI DARAH JANJI SEMANYA.

Awalnya Kotawaringin bernama Pangkalan Batu, semenjak kedatangan Pangeran Adipati Antakusuma, karena keadaan cuaca dan tanah di Pangkalan Batu terasa dingin, serta banyaknya pohon Beringin yang tumbuh pada setiap kampung, maka dengan penglihatannya tersebut, beliau menamakan Pangkalan Batu menjadi Kutawaringin, ugal artinya suatu kampung atau tempat yg hawanya dingin dan nyaman serta segar udaranya.
Namun sebelum ke Kutawaringin untuk mendirikan Kesultanan, karena jauhnya perjalanan beliau sebelumnya beliau singgah di suatu desa yg bernama "kampung Pandau", di desa inilah Pangeran Adipati Antakusuma dan pengikutnya mengadakan Perjanjian damai dan sumpah setia dari masyarakat Pandau yg dikenal dengan "Perjanjian PANTI DARAH JANJI SEMANYA ", yang artinya kedua belah pihak sampai kapanpun tidak saling menyakiti satu sama lainnya, dan masyarakat Pandau akan selalu setia dan menghormati Pangeran Adipati Antakusuma dan keturunan nya.
Perjanjian tersebut ditandai dengan penyatuan darah antara Kedua belah pihak ,, kemudian Pangeran Adipati Antakusuma memberikan kenang2an kepada masyarakat Pandau, al: 
1.) Mangkuk cangkak.
2.) Serampang kurung.
3.) Bulu jawa unk kepusakaan orang Pandau.
Tiga kepusakaan itu masih ada atau tidak, entahlah ,,, namun itulah salah satu dari bukti sejarah yg tercatat dan terdengar dari nenek kami RATU SURYA PUTRI PANGERAN BEGAWAN KUSUMA ALAM (Raja Muda, Kutawaringin) Putra dari Pangeran Ratu Sukma Negara (SULTAN ke 12, th 1905_1013)
Demikianlah sekelumit kisah dari perjalanan Pangeran Adipati Antakusuma menuju Kutawaringin, Insya Allah, akan di lanjutkan lagi di lain waktu,,semoga artikel sejarah ugal yang singkat ini, menambah wawasan saudara2 semuanya yg ingin mengetahui tentang kesultanan Kutawaringin, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar