Senin, 19 Oktober 2015

MASUKNYA KYAI GEDE KE KUTAWARINGIN, BAGIAN 3( terakhir)

Baiklah, saya akan melanjutkan kisah masuknya Kyai Gede, bagian ini adalah bagian yg terakhir dari kisah masuknya Kyai Gede je Kutawaringin,,,, Karena Kyai Gede sudah menjadi salah satu keluarga dari para DEMANG tersebut, sedikit demi sedikit Beliau mengajarkan dan berdakwah kepada mereka terang Kebenaran agama Islam, yang mana ajaran agama islam tersebut sudah beliau dapatkan dari Kerajaan Demak,. Dengan fi disertai Niat dan keinginan yg tulus agar agama Islam bisa berkembang di tempat tinggal yg barunya ini, serta dengan semangat ugal tidak putus asa , akhirnya Kyai Gede pun berhasil menyakinkan mereka tentang Agama Tauhid yaitu agama Islam,,, Nah,,,demikianlah sekelumit kisah tentang bagaimana masuknya Kyai Gede dan berkembangnya agama Islam di Kutawaringin. Karena Jasa beliau serta Ridhonya Allah Swt. Maka kita akan melihat kehidupan warga masyarakat Kutawaringin seakan kental dengan nuansa Islam. Semoga Ajaran Kyai Gede tentang Islam, baik ilmu unk kebaikan dunia dan akhirat, serta akhlak yg baik seorang Muslim benar_benar dapat di terapkan dalam kehidupan sehari hari, agar tercipta masyarakat yg benar benar diridhoi Allah Swt, amin Sebelum saya mengakhiri cerita ini,,,, Saya ingin mengatakan sekali lagi bahwa " masuknya Kyai Gede ke Kutawaringin tanpa adanya Perseteruan atau perkelahian terlebih dahulu., apalagi sampai mengadu kesaktian dengan warga setempat, khususnya para DEMANG_ DEMANG,,kalau ada cerita begitu saya tidak tau sumbernya dari mana. Adapun versi cerita yg saya tulis ini, saya ambil berdasarkan cerita dari nenek saya " RATU SURYA binti Pangeran Begawan ( Raja Muda Kutawaringin ),,, serta berasal dari cerita yg di tulis Orang Tua saya yg bernama "GUSTI MASHUDA BIN PANGERAN SURYA ANAS BIN PANGERAN KELANA PERBUWIJAYA BIN PANGERAN BEGAWAN ( RAJA MUDA KUTAWARINGIN) BIN PANGERAN SUKMANEGARA YG BERGELAR PANGERAN PAKUNEGARA, SULTAN KE XII KERAJAAN KUTAWARINGIN BIN PANGERAN RATU IMANUDIN, SULTAN KE IX KERAJAAN KUTAWARINGIN,,yg di tulis pada tgl 12 nopember 1978. Sekedar menambah wawasan , orang_orang Suku GAMBU ( penduduk asli) atau orang tanah darat menyebut Kyai Gede seorang NIAGA ( YIAGA ) yang artinya orang islam yg berdagang atau berusaha,, dan sebaliknya Kyai Gede menyebut mereka para penduduk asli dengan Sebutan MAMA ( MARINA ) yang dengan kata lain yg BERARTI PAMAN ATAU ORANG TUA, sebagai penghormatan Kyai Gede kepada mereka yg menerima beliau sebagai warga masyarakat sekaligus keluarga mereka melalui ikatan perkawinan atau pernikahan. nah,,kepada masyarakat, khususnya masyarakat pribumi ( sekarang ini di sebut suku dayak) dan melayu yg ada di Aliran sungai Arut dan lamandau, harus mengetahui sejarah ini, sebagai dasar atau pijakan unk selalu bersatu padu dalam kebaikan,,, Demikianlah sekelumit kisah tentang kedatangan Kyai Gede dari DEMAK ke Kutawaringin Lama, yg sekarang ini di kenal sebagai Penyebar Agama Islam di Kutawaringin dan sekitarnya,,, Semoga dengan adanya sedikit cerita ini, dapat bermanfaat unk kita semua,,khususnya generasi yang akan datang nanti sebagai bahan pengetahuan dalam cerita sejarah di kotawaringin,,, Dan,,semoga kita semuanya mendapatkan Hikmah dan pelajaran dari cerita ini. Sekian,,,,,



Rabu, 08 Juli 2015

MASUKNYA KYAI GEDE KE KUTAWARINGIN, BAGIAN 2,,,

arena Kyai Gede mengatakan dengan hati yg tulus, dan jujur, maka mereka pun( suku dayak GAMBU) menerima beliau dengan tangan terbuka serta tidak melakukan hal_hal yg merugikan Kyai Gede,,,karena pada umumnya sifat masyarakat pedalaman tdk mengganggu seseorang yg pendatang atau orang yg mau bertempat tinggal di wilayah mereka, selama orang pendatang tersebut berlaku baik dan sopan, serta menghormati adat istiadat warga setempat, seperti kata pepatah orang tua dahulu " jangan lah kau membawa ayam jantan apabila ditempat orang, namun ayam betina,tetapi tdk mau bila di dikawinkan, karena tidak akan mati ular mencurup rampu ( mencurup rampu = masuk ke dalam semak belukar ) arti dari peribahasa tersebut adalah bahwa tidak akan mati seseorang hanya di sebabkan seseorang itu merendahkan diri nya selama itu di jalan yg benar, namun sebaliknya akan membuat orang tersebut menjadi orang yg disenangi oleh siapa pun yg melihatnya, namun apabila seseorang itu membawa sifat yg tidak baik, maka semua orang akan membencinya. Begitulah apa yg di alami Kyai Gede, karena beliau datang kebaikan maka beliau pun diterima oleh penduduk pribumi SUKU DAYAK GAMBU KUTAWARINGIN. Bahkan bukan itu saja, karena kebaikan serta Pengetahuannya, beliau menjadi orang yg terhormat dan di segani oleh masyarakat sekitarnya, pengangkatan tersebut dilakukan oleh para DEMANG (Pemimpin masyarakat suku dayak GAMBU) pada saat itu, bukan hanya itu saja, karena pergaulan beliau yg ramah kepada siapapun, dan tingkah lakunya yang bersahaja membuat para DEMANG ingin sekali menjadi kan beliau sebagai menantu mereka, namun unk menjadikan beliau menantu tersebut harus melewati berbagai tahapan,,,salah satunya adalah perang tanding, yg mana perang tanding di sini,adalah suatu simbol pada saat itu, apabila seseorang ingin mengambil anak gadis seseorang untuk dijadikan Istrinya, maka orang tersebut harus bisa menjaga dan melindungi anak gadis tersebut dari gangguan orang lain, nah unk menyatakan keinginan Demang tersebut, maka hal tersebut di sampaikan kepada Kyai Gede, beserta persyaratannya,,,mendengar penjelasan dan itikad baik dari para DEMANG tersebut, Kyai Gede pun menerima tawaran Para Demang tersebut,,,namun Kyai Gede pun,,,meminta dan mengajukan persyaratan kepada para DEMANG tersebut, Beliau berkata " saya adalah seorang muslim, ajaran saya mengatakan ,saya hanya boleh menikah hanya sesama muslim,,,oleh karena itu, apabila saya memenangkan perang tanding sebagai persyaratan untuk menjadikan salah satu dari putri kalian unk menjadi istri saya, maka sebelum saya menjadikan dia istri saya, terlebih dahulu dia harus mengikuti Keyakinan saya, agar hubungan kami syah sebagai suami istri, dan apabila syarat saya ini tidak di setujui, maka dengan segala hormat, saya tidak bisa menerima tawaran ini,,," Mendengar uraian dari Kyai Gede,,,para DEMANG berdiskusi, setelah mempertimbangkan dengan baik_baik, mereka pun akhirnya menerima tawaran Kyai Gede,,,setelah semuanya sudah siap maka perang tanding pun di mulai,,, Karena perang tanding ini di adakan oleh para DEMANG unk mencari menantu atau pasangan hidup puterinya, para masyarakat sangat antusias sekali menyaksikannya,,mereka yg hadir bukan saja dari Kutawaringin,tapi dari dusun_ dusun yg jauhpun berdatangan,, Perang tanding di hari pertama di mulai,,,Perkelahian tanpa senjata atau dengan tangan kosong,,,pada tahapan ini para DEMANG menerjunkan jagoan, yang mana waktu yg sudah diberikan habis, dan jagoan para DEMANG tidak bisa merobohkan/mengalahkan Kyai Gede,maka Kyai Gede di nyatakan sebagai pemenang, setelah melakukan pertarungan yg sengit, sampai batas waktu yg ditentukan, para jagoan Demang tersebut belum mampu mengalahkan Kyai Gede,akhirnya sesuai dengan aturan yg sudah di tetapkan, maka Pemenangnya adalah Kyai Gede,,,,agar perang tanding berlaku adil, maka perang tanding akan dilanjutkan pada hari esoknya, dengan tujuan agar Kyai Gede dapat memulihkan tenaganya kembali,, Keesokan harinya,Perang tanding pun di mulai lagi, dengan peraturan ugal sama, namun cara bertarung yg berbeda, di hari kedua ini "pertarungan menggunakan senjata tajam, walaupun menggunakan senjata tajam namun pertarungan ini, tidak unk membunuh,,," jagoan yg diterjunkan Demang menggunakan senjata khas mereka yaitu " MANDAU",,, di sini ada dua versi yg mengatakan jenis senjata yg digunakan Kyai Gede, ada yg mengatakan Kyai Gede menggunakan Pedang, dan versi lainnya lagi mengatakan bahwa Kyai Gede menggunakan senjata MANDAU juga, unk melakukan perang tanding itu,,,sebagai penghormatan beliau kpd Senjata khas Suku Dayak GAMBU tersebut,,, Pada peperangan kedua ini Kyai GEDE selalu terdesak, karena mungkin cara penggunaan senjata MANDAU tersebut beliau kurang menguasai, namun walaupun demikian, sampai waktu tiba. Beliau tdk dapat di jatuhkan,,, Nah,,,pada hari ketiga ini ,pertarungan menggunakan Kesaktian, hari ke tiga inilah yg menentukan yg menentukan, apakah Kyai Gede dapat bertahan atau tidak,,,atas kehendak Allah Swt akhirnya Kyai dapat memenangkan pertandingan tahap ketiga ini,,, Setelah melalui tahapan tersebut, dan Kyai Gede pun di anggap pantas unk menjadi menantu salah satu DEMANG tersebut.,, ( disinilah ada versi berbeda, karena ada yg mengatakan, kedatangan Kyai Gede ke Kutawaringin di awali dengan perang tanding,,padahal perang tanding tersebut dalam rangka menentukan pasangan hidup anak dari pare DEMANG) Sampai jumpa di episode selanjutnya,,

Minggu, 21 Juni 2015

MASUKNYA KYAI GEDE KE KUTAWARINGIN

MASUKNYA KYAI GEDE KE KUTAWARINGING
Kutawaringin adalah tumpah darah kelahiran ku, yg dibangun atau yg di dirikan oleh Pangeran Adipati Antakusuma pada tahun 1685 masehi, beliau adalah putera ke 2 ( dua)  Sultan Mustainubillah dari kerajaan Banjar,kalimantan selatan, yg memerintah pada abad ke 17 M.
Adapun Pangeran Adipati Antakusuma , sebelum beliau menjAdi Sultan di Kutawaringin, beliau tinggal di lingkungan Kerajaan BANJAR bersama Ayahandanya
Nah,,,sebelum beliau   ke kampung Pangkalan Batu ( sekarang namanya Kutawaringin), sudah ada terlebih dahulu seorang Niaga atau seorang pendatang yg bergelar KYAI GEDE DARI   DEMAK, sejak tahun 1518 M.
Kyai Gede sebenarnya bukan nama sebenarnya Beliau,,,nama gelar tersebut diambil dari tubuh/ badan beliau yg agak sedikit besar dari masyarakat lokal saat itu, GEDE ARTINYA BESAR, sedangkan kata KYAI merupakan gelar yg di berikan kpd seseorang yg mempunyai kelebihan, dan kebetulan beliau mempunyai Pengetahuan di bidang Agama ISLAM.
Maka Kyai Gede artinya orang berbadan besar  yg mempunyai Pengetahuan tentang Agama, khususnya Agama Islam
Menurut setengah riwayat yg di dapatkan dari generasi ke generasi dari kerajaan Kutawaringin mengatakan bahwa Kyai Gede itu datang dari kerajaan Demak, yaitu kerajaan Islam yg pertama di pulau Jawa. Dan beliau sendiri ADALAH Pemimpin Pasukan Demak yg akan menyerang Pasukan musuh,,,,,
Bagaimanakah Kyai Gede masuk ke Kutawaringin .????
Alkisah yg sudah di ceritakan dari Neneknda kami " RATU SURYA PUTRI DARI PANGERAN BEGAWAN KESUMA ALAM"
Pada saat itu, di negeri asal Kyai Gede telah di lakukan persiapan melakukan peperangan  unk menghadapi musuh, namun sebelum melakukan peperangan itu ,,,Kyai Gede sudah di jumpai dan di berikan nasehat oleh orang yang sudah tua, yg beliau juga tidak mengenalnya, orang tua tersebut menyarankan kepada Kyai Gede ; Agar tidak melakukan perkelahian bahkan peperangan pada hari jumat ini, karena hari jum,at,,,adalah hari yg baik bagi  umat islam
Namun nasehat dari tua tersebut tidak dihiraukan oleh Kyai Gede, beliau tetap berangkat unk melanjutkan rencananya dalam berperang tersebut,
Setelah melakukan peperangan yg  melelahkan,,korban pun berjatuhan di dua belah pihak,,,,,
Entah ,,,,,,,,apa yg terjadi dan karena sebab apa " Kyai Gede" dapat di kalah kan dan di takluk  lah musuh, akhirnya Kyai Gede pun ditangkap dan di buang je laut dengan sebuah rakit sebagai hukuman kpd beliau yg kalah berperang. Mungkin, karena di bawa arus air laut pada saat itu,lama kelamaan KYAI GEDE pun akhirnya terdampar atau tembus ke suatu tempat yg bernama "BATU AJI " ( cerita masuk nya Kyai Gede je Kutawaringin, sampai saat ini, belum ada di temukan data yg otentik, cerita tersebut., Dari turun.temurun saja ) Kemudian dari sinilah Kyai Gede terus melanjutkan perjalanannya milir yaitu berjalan mengikuti aliran sungai lamandau, hingga akhirnya beliau sampai pada sebuah kampung , yg oleh penduduk setempat kampung tersebut dinamakan " KAMPUNG TANJUNG PANGKALAN BATU" Setelah bertahan beberapa saat di TANJUNG PANGKALAN BATU, ( saat bertahan di TANJUNG PANGKALAN BATU, tidak ada yg mengetahui secara pasti, entah 1 hari, 3 hari,atau berapa hari beliau bertahan, sebelum melanjutkan perjalanannya,) BELIAU pun melanjutkan perjalanannya ke sebelah Hilir, yg mana jaraknya kurang Lebih seperempat Kilometer dari Tanjung Pangkalan Batu, namun ditempat ini Kyai Gede kurang betah, karena pada saat Beliau tinggal sebentar dan bermalam di tempat itu, beliau merasakan tempat itu kurang baik, dan tidak menyenangkan menurut perasaan beliau. Karena beliau yakin di tempat itu tidak bagus unk bermukim, maka beliau pun mudik lagi ke kampung yg di laluinya, di mana setelah KYAI GEDE naik ke darat. Beliau merasa heran dan takjub, karena di tempat tersebut sudah ada penduduk asli yg juga mempunyai seorang Pemimpin yg di sebut dengan "Demang_demang"dari suku tanah darat atau yg di sebut dengan "SUKU GAMBU,,," Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara Kyai Gede dengan Orang Asli tersebut (SUKU GAMBU ,"tersebut, maka Kyai Gede pun menjelaskan maksud kedatangannya dan sampai nya beliau di tempat ini ,,, Karena Kyai Gede menjelaskan dengan penuh kejujuran dan dengan bahasa yg sopan santun, maka suku GAMBU pun menerima beliau dengan tangan yg terbuka dan melakukan sesuatu yg merugikan Kyai Gede,,, Bersambung,,,, (Kira nya cukup di sini dulu,insya Allah,,nanti akan saya lanjutkan kembali cerita nya),

Selasa, 26 Mei 2015

MASUKNYA KYAI GEDE KE KUTAWARINGIN
Kutawaringin adalah tanah tumpah darahku, yang dibangun atau yg di dirikanpendapa

. Ieh PANGERAN ADIPATIKAKUSUMA PADA THN 1685 Masehi beliau adalah Putra Kedua Sultan MUSTAINUBILLAH  dari Kerajaan BANJAR, yg memerintah pada abad 17 masehi.
Adapun Pangeran Adipati Antakusuma sebelum menjadi Sultan di Kutawaringin, ia berada di lingkungan Kerajaan BANJAR bersama Ayahnda. Dan sebelum itu , di kampung   Tanjung Pangkalan Batu ( Kutawaringin) sudah ada seorang Niaga atau pendapang, yg bernama atau bergelar Kyai Gede dari negeri demak, pada thn  1518

Rabu, 15 April 2015

PANGERAN RATU IMANUDDIN, SULTAN IX.


PANGERAN RATU IMANUDIN ADALAH RAJA KE IX KERAJAAN KUTAWARINGIN, BELIU JUGA YG MEMBUKA KOTA " PANGKALAN BUN "
Dalam Pemerintahan Beliau inilah perkembangan daerah menonjol sekali, terutama dlm pembangunan dan perubahan dlm bidang pemerintahannya yg mana terlihat dalam susunan "Menteri_menteri" yg membantu beliau dalam memerintah Kerajaan Kutawaringin, al :
1. Pangeran Dipati Antakusuma saudara adik, sebagai mangku bumi.
2. Pangeran mangkurat .
3. Pangeran Nata Wijaya, saudara ayah, sebagai menteri Tanda.
4. Pangeran Cakranegara, suami dari Ratu Cakranegara sebagai Perdipati menteri dalam.
5. Pangeran Malaya.
     Sebagai pembantu pribadi maupun di dlm pemerintahannya, beliau mengangkat :
 1. Kyai Damang.
 2. Kyai Mas Tumenggung.
Mereka ini adalah sebagai Penasehat baik keluar maupun kedalam, mereka keturunan dari Rangga Santrek, selain adapula  Tetuha (org yg dituakan) yg bernama Kalibun Kunang, Beringin, semuanya adalah Tetuha kepercayaan Sultan Pangeran Ratu Imanudin.

Proses Perkembangan Kutawaringin.
Pada masa Pemerintahan Pangeran Ratu Imanudin, Sultan ke IX inilah, perkembangan daerah di lakukan,  antara lain :
1. Membuka Kota Pangkalan Bun,       sebagai Pusat Pemerintahan Kerajaan.
Proses pembuatan kota baru ini, selain sebagai Pusat Pemerintahan, juga sebagai tempat hunian baru, agar perekonomian dapat berjalan dengan baik, namun sebelum beliau membuka kota baru ini (pangkalan bun) terlebih dahulu beliau memberikan tanda "Dengan menancapkan kayu ulin di atas Bukit indra kencana, yg mana Tanda tersebut masih ada sampai sekarang ini, kurang lebih 700 M dari Istana Kesultanan .
Kota baru yg baru di buka tersebut diberi nama " Sukabumi", kemudian akhirnya di namai "Pangkalan Bun", yg berdiri pada tahun 1187 H, atau bertepatan pada tahun 1767 M.
Nah kalau begitu, berarti Kota Pangkalan Bun, ibukota Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah ini sudah berumur kurang lebih 248 tahun sampai 2015 ini, namun sayang sekali , entah kenapa hari jadi Pangkalan Bun , yg didirikan oleh Sultan IX ini tidak pernah diperingati,,,yg sekarang sering diperingati adalah hari jadi Kabupaten Kotawaringin Barat,,,kalau kita mau jujur, tidak ada kabupaten Kotawaringin Barat, kalau tidak ada "kota Pangkalan Bun",,,namun inilah fakta sesungguhnya,,,apakah memang Pemerintah daerah tidak mau merayakannya, atau memang tidak tau,,,???, namun sangat ironis sekali, seandainya pemerintah daerah tidak mengetahuinya,,,semoga di tahun_tahun mendatang "Hari Jadi kota Pangkalan Bun, dapat di rayakan dan diperingati, amin."

2. MEMBANGUN BANDAR PELABUHAN.
 Pada masa Pemerintahan Pangeran Ratu Imanudin juga dibuka sebuah kota sebagai Bandar Pelabuhan yg terletak disebelah Timur Sei Pangkalan Bun yg di namai Teluk Kumai pada tahun 1246 H, atau bertepatan pada tahun 1826 M, dan sebagai Penguasa di sana adalah Pangeran Bendahara (Pangeran Syarif Hasan, )

3. Membuka Kota disebelah Barat.
 Pada jaman Beliau inilah, untuk mengembangkan pemerintahan, beliau membuka sebuah kota di sebelah barat unk parit Sukamara, yg di buat sejak Sultan Pertama Pangeran Adipati Antakusuma, parit atau kamp tersebut di beri nama "Karta Baru ",th  1258 H, atau bertepatan pada tahun 1838 M, yg mana di berikan kekuasaan untuk mengatur adalah Pangeran Jayaninggrat.

Demikianlah sedikit kisah sejarah tentang Pangeran Ratu Imanudin, sebagai Sultan ke IX, sebagaimana yg diceritakan dan di tuliskan oleh Nenek kami RATU SURYA PUTRI  Pangeran Begawan Raja Muda Kutawaringin.
Semoga cerita sejarah ini ada manfaatnya bagi yg membacanya.
Wassalam.

Senin, 13 April 2015

PANGERAN RATU IMANUDIN ADALAH RAJA KE IX, ATAU SULTAN KE IX DARI KERAJAAN KUTAWARINGIN.
Dimasa Beliau inilah perkembangan daerah menonjol sekali, terutama dlm pembangunan dan perubahan dlm bidang pemerintahan,
Adapun menteri_ menteri atau anggota pemerintahannya, sbb :
1. Pangeran Adipati Antakusuma saudara ayah sebagai "mangku bumi"
2. Pangeran Mangkurat saudara adik sebagai mangku Pepalu
3. Pangeran Nata Wijaya saudara ayah sebagai menteri Tanda
4. Pangeran cakranegara suami dari cakranegara sebagai Perdipati menteri dalam
5. Pangeran Malaya Kasuma

 selain itu, Pangeran Ratu Imanudin juga mengangkat beberapa orang dari kerabat sebagai Penasehat baik untuk pribadi maupun dalam pemerintahan, di antaranya: Kyai Damong Kyai Mas Tumenggung baik keluar maupun kedalam keturunan Tangga Santrek, kekemudian ada juga Tetuha yg bernama Kalibun Kumong, Beringin, semuanya Tetuha (org yg dituakan) adalah Kepercayaan Sultan.
Pada jaman Beliau inilah proses Pembangunan wilayah baru di mulai, antara lain:
1.   Membuat kota baru , wilayah baru sebagai  tempat Kedudukan Pusat Pemerintahan Kerajaan Kutawaringin yaitu dalam daerah Sei Arut yg di beri nama Sukabumi Indra Sakti Kutawaringin Baru, yg akhirnya dinamai "PANGKALAN BUUN",  Pada tahun 1187 H, atau pd THN 1767 M.
Namun sebelum itu Beliau menancapkan Tanda di atas Bukit, sebagai tanda akan dibangunnya istana sebagai tempat untuk Kerajaan untuk Memerintah, yg mana Tanda Tiang, yg terbuat kayu ulin tersebut masih ada sampai sekarang, yg berjarak +_ meter dari Istana Kesultanan yg ada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
2

Jumat, 10 April 2015

URUTAN RAJA_RAJA KERAJAAN KUTAWARINGIN

Inilah urutan Raja_raja Kutawaringin,
1. Sultan P. Adipati Antakusuma, th 1678 M.
2. Sultan ke II, Pangeran Masdipati.
3. Sultan ke III. Pangeran Prabunata.
4. Sultan ke IV, Pangeran Di pati Tuha
5. Sultan ke V, Pangeran Penembahan
     Anum.
6. Sultan ke VI, Pangeran Penghulu
7. Sultan ke VII, Pangeran Ratu
     Begawan
8. Sultan ke VIII, Pangeran Anum Kesumayuda, th 1811.
9. Sultan ke IX, Pangeran Ratu Imanudin, th 1811_1841, ia dikenal juga dgn nama, marhun kita batu
10. Sultan ke X, Pangeran Ratu Anum Hermansyah, th 1841_ 1867
11. Sultan ke XI, Pangeran Ratu Anum Kasumayuda, th 1867_1904.
Karena Dia tdk memiliki anak laki2 sebagai pewaris kerajaan, maka mahkota kerajaan diserahkan kepada Paman beliau, yg bernama Gusti Sukma, atau yg bergelar Pangeran Ratu Sukma Negara.
12. Sultan ke XII, Pangeran Ratu Sukma Negara, atau yg di kenal dengan nama Pangeran Pakunegara..Th 1905_1913
Dan beliau ini memiliki 3 orang anak / putra, yaitu:
1. Pangeran Begawan Kusuma Alam ( Raja Muda Kutawaringin)
2. PANGERAN KELANA PERBUWIJAYA (PERDIPATI ) + Menikah dengan NYAI NORISAH PUTRI DARI KYAI MAS IMAM, ANAKNYA " RANGGA SANTREK", dari daerah Mendawai.
PANGERAN KELANA PERBUWIJAYA, MEMILIKI PUTRA:
1,PANGERAN SURYA ANAS + Menikah dengan PUTRI MARGASARI ATAU YANG DI KENAL DENGAN NAMA " RATU SURYA ", Putri dari Pangeran Begawan Kusuma Alam,
Adapun Putra dan Putrinya, sbb:
1. Putri asifah + menikah dg Said Ibrahim Alhabsyi (Wan Akai)
2. Putri Aspinor, tdk menikah
3. Gusti Mansyur Alam
4. Gusti Mashuri +Halimah Bakri
5. Gusti Doemay Anas + Raden  Karyatun, jogja.
6. GUSTI MASHUDA  ANAS,+ Menikah dengan GUSTI NORMASARI BINTI GUSTI AHMAD  BIN GUSTI ABDULGANI BIN GUSTI KUSIN YG BERGELAR PANGERAN TERBANG, KANDANGAN.
ADAPUN PUTRA DAN PUTRI, DARI GUSTI MASHUDA + GUSTI NORMASARI ADALAH, SBB:
1.  GUSTI M. ZARIL, SH
2. GUSTI SRIMASTORA
3. Drs. H. GUSTI M. Imansyah, Msi
4 GUSTI HIDAYATULLAH
5. H. GUSTI SALEHANSYAH
6 GUSTI MARGAWATI
7.GUSTI RASYIDIN.
ITULAH SILSILAH SAYA.
BAIKLAH SAYA LANJUTKAN KEMBALI SILSILAH RAJA KUTAWARINGIN,.
Setelah raja ke 12, dilanjutkan oleh Pangeran Begawan Kusuma Alam, namun beliau tdk mau menjadi raja , kemudian beliau diberi gelar dgn sebutan Raja Muda. Kutawaringin, agar pemerintahan tetap berjalan maka beliau memberikan kepercayaan kepada anaknya unk memerintah Kerajaan Kutawaringin, yg bernama Pangeran Kesuma Alamsyah.
13. Sultan ke XIII. Pangeran Kesuma Alamsyah.(Pangeran Ratu Sukma Alamsyah.) Th 1913_1939
14. Sultan ke XIV, Pangeran Ratu Sukma Anum Alamsyah, th 1939_1949.

Silsilah urutan raja tersebut adalah urutan sultan pemerintah Kutawaringin dari abad ke 17 M sampai dengan abad 20 M, yg terhitung mulai th 1678 sampai dengan th 1949 M.
Kemudian setelah hampir berpuluh_puluh tahun lamanya, akhirnya pada th 2009 Kesultanan Kutawaringin pun dibentuk lagi., Sebagai simbol dan pemersatu juriat kesultanan Kutawaringin, dan sebagai budaya yang harus dilestarikan keberadaannya.
15. Sultan ke XV, Pangeran Abidinsyah.

Demikianlah uraian singkat tentang urusan singkat Raja2 Kutawaringin, serta silsilah diriku, semoga bermanfaat untuk generasi sekarang yang akan datang nanti. Wassalam.


Rabu, 01 April 2015

SUMPAH : PANTI DARAH JANJI SEMANYA.

Awalnya Kotawaringin bernama Pangkalan Batu, semenjak kedatangan Pangeran Adipati Antakusuma, karena keadaan cuaca dan tanah di Pangkalan Batu terasa dingin, serta banyaknya pohon Beringin yang tumbuh pada setiap kampung, maka dengan penglihatannya tersebut, beliau menamakan Pangkalan Batu menjadi Kutawaringin, ugal artinya suatu kampung atau tempat yg hawanya dingin dan nyaman serta segar udaranya.
Namun sebelum ke Kutawaringin untuk mendirikan Kesultanan, karena jauhnya perjalanan beliau sebelumnya beliau singgah di suatu desa yg bernama "kampung Pandau", di desa inilah Pangeran Adipati Antakusuma dan pengikutnya mengadakan Perjanjian damai dan sumpah setia dari masyarakat Pandau yg dikenal dengan "Perjanjian PANTI DARAH JANJI SEMANYA ", yang artinya kedua belah pihak sampai kapanpun tidak saling menyakiti satu sama lainnya, dan masyarakat Pandau akan selalu setia dan menghormati Pangeran Adipati Antakusuma dan keturunan nya.
Perjanjian tersebut ditandai dengan penyatuan darah antara Kedua belah pihak ,, kemudian Pangeran Adipati Antakusuma memberikan kenang2an kepada masyarakat Pandau, al: 
1.) Mangkuk cangkak.
2.) Serampang kurung.
3.) Bulu jawa unk kepusakaan orang Pandau.
Tiga kepusakaan itu masih ada atau tidak, entahlah ,,, namun itulah salah satu dari bukti sejarah yg tercatat dan terdengar dari nenek kami RATU SURYA PUTRI PANGERAN BEGAWAN KUSUMA ALAM (Raja Muda, Kutawaringin) Putra dari Pangeran Ratu Sukma Negara (SULTAN ke 12, th 1905_1013)
Demikianlah sekelumit kisah dari perjalanan Pangeran Adipati Antakusuma menuju Kutawaringin, Insya Allah, akan di lanjutkan lagi di lain waktu,,semoga artikel sejarah ugal yang singkat ini, menambah wawasan saudara2 semuanya yg ingin mengetahui tentang kesultanan Kutawaringin, amin.